Teks Argumentasi
Pengertian Teks Argumentasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), argumentasi merupakan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Teks argumentasi merupakan teks yang berisi opini penulis yang disertai alasan dan pembuktian yang didukung oleh fakta, disampaikan secara logis dan objektif, bertujuan untuk meyakinkan dan mempengaruhi pembaca.
Seorang penulis teks argumentasi menyebut opini sebagai klaim dan fakta sebagai bukti. Adapun fakta dalam teks argumentasi biasanya disajikan dengan mencakup alasan, statistik, fakta yang sudah dikonfirmasi, penelitian ahli, dan dalam beberapa kasus bisa diambil dari pengalaman pribadi seseorang. Selain itu penulis juga harus mencantumkan sumber fakta yang kredibel dan terpercaya. Secara umum teks argumentasi adalah teks berisi paragraf dan memiliki tujuan untuk meyakinkan atau membujuk para pembaca agar memiliki pemikiran yang sama dengan penulis.
Ciri-Ciri Teks Argumentasi
Teks argumentasi memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan teks lainnya. Berikut ciri-ciri teks argumentasi.
1. Mampu menunjukkan bukti dan kebenaran dari suatu isu.
2. Menggunakan bahasa denotatif atau bahasa yang sebenarnya dan tegas serta tidak berbelit-belit.
3. Ditulis berdasarkan analisis rasional atau berdasar fakta.
4. Ditulis secara objektif sehingga dibutuhkan batasan dan menghindari nilai-nilai emosional.
5. Isi teks argumentasi menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
6. Penutup teks argumentasi biasanya berupa kesimpulan.
Jenis Teks Argumentasi
1. Sebab Akibat
Teks argumentasi sebab akibat memuat tentang hubungan kausal antara satu peristiwa atau fenomena dengan peristiwa atau fenomena lainnya. Teks ini berusaha menunjukkan bahwa suatu kejadian (sebab) memiliki dampak tertentu (akibat), atau bahwa perubahan satu variabel akan menyebabkan perubahan pada variabel lain.
Analisis penyebab dan dampak peristiwa alam, ekonomi, sosial, atau politik biasanya disusun dalam paragraf sebab akibat. Argumentasi yang disampaikan menyajikan bukti yang menunjukkan bagaimana suatu tindakan, keputusan, atau peristiwa tertentu menyebabkan konsekuensi atau hasil tertentu.
Tujuan dari jenis argumentasi ini adalah untuk:
- membantu pembaca memahami hubungan kausal antara berbagai fenomena,
- mendukung klaim atau pendapat yang dibuat oleh penulis.
2. Argumentasi Persamaan
Teks argumentasi ini ditulis dengan menyajikan persamaan antara dua hal atau lebih, bisa berupa entitas, konsep, ataupun situasi. Dalam teks argumentasi ini, fokus utamanya adalah pada kesamaan atau kemiripan antara hal-hal yang dibandingkan. Argumentasi persamaan digunakan untuk menunjukkan bahwa:
- dua hal memiliki karakteristik atau sifat yang serupa,
- dua konsep memiliki dampak yang mirip,
- dua situasi memiliki akibat yang sama.
Tujuan argumentasi persamaan adalah untuk menyoroti kesamaan tersebut sebagai dasar untuk membuat argument tertentu. Dengan menyoroti persamaan antara hal-hal yang dibandingkan, penulis dapat memperkuat argumennya dan membantu pembaca memahami relevansi atau implikasi dari persamaan tersebut. Contoh dari argumentasi persamaan yaitu perbandingan antara dua budaya, pemikiran dua filsuf, atau kebijakan dua negara.
3. Argumentasi Perbandingan
Teks argumentasi ini ditulis dengan membandingkan dua hal atau lebih, bisa juga membandingkan konsep ataupun situasi. Teks disusun dengan menunjukkan kesamaan dan perbedaan antara dua entitas yang dibandingkan untuk mendukung suatu argumen.
Tujuan argumentasi perbandingan adalah untuk membuat pembaca memahami mengapa suatu argumen memiliki kekuatan atau relevansi tertentu berdasarkan perbandingan yang dibuat. Metode ini sering digunakan dalam mengevaluasi atau memahami perbedaan, keunggulan, atau kelemahan antara dua hal atau lebih.
4. Autoritas
Teks argumentasi jenis ini ditulis dengan mengutip otoritas atau sumber yang dianggap memiliki pengetahuan, keahlian, atau pengalaman yang relevan, sehingga memperkuat argumen penulis. Otoritas yang dikutip bisa berupa individu, institusi, organisasi, atau sumber yang dianggap memiliki kredibilitas pada bidang tertentu.
Contohnya, untuk menulis sebuah teks argumentasi tentang efek perubahan iklim, penulis dapat mengutip laporan dari otoritas ilmiah yang diakui secara internasional dalam penelitian iklim. Dengan mengutip otoritas tersebut, penulis berusaha memperkuat klaimnya tentang bertapa seriusnya masalah perubahan iklim.
5. Kesaksian
Teks argumentasi jenis ini ditulis dengan menggunakan kesaksian atau testimoni dari individu atau pihak yang memiliki pengalaman langsung atau pengetahuan pribadi tentang suatu peristiwa, konsep, atau fenomena tertentu. Pada jenis argumen ini, kesaksian individu dianggap sebagai bukti yang mendukung argumen yang dibuat.
Contohnya, dalam teks argumentasi yang membahas tentang manfaat produk kesehatan, penulis dapat menyertakan kesaksian dari orang-orang yang telah menggunakan produk tersebut dan merasa mendapat manfaat signifikan. Dengan menyertakan kesaksian ini, penulis berusaha meyakinkan pembaca bahwa produk tersebut efektif dan layak digunakan.
Namun kesaksian sendiri tidak selalu cukup untuk mendukung sebuah klaim yang argumentatif. Kesaksian dapat dipengaruhi oleh subjektivitas, sehingga penting untuk mempertimbangkan apakah ada bukti atau argumen lain yang mendukung klaim yang dibuat. Sumber kesaksian juga perlu dievaluasi untuk memastikan kredibilitasnya.
6. Eksposisi Argumentasi
Jenis teks ini fokus pada penyajian argumen secara mendalam dan rinci. Penulis menyajikan bukti, data dan analisis untuk mendukung klaimnya dengan tujuan meyakinkan pembaca.
7. Debat Tertulis
Dalam debat tertulis, dua atau lebih pihak saling bertukar argumen secara tertulis. Setiap pihak berusaha untuk meyakinkan pembaca tentang keunggulan posisinya melalui argumen dan bukti yang mereka sampaikan.
8. Editorial atau Opini
Artikel editorial atau opini pada media cetak atau daring sering kali merupakan bentuk teks argumentasi. Penulis mengemukakan pendapat atau pandangannya terhadap suatu isu disertai dengan alasan dan bukti pendukung.
9. Pemaparan dan Pembelaan
Ide Jenis teks argumentasi ini bertujuan untuk menyajikan dan membela suatu ide atau gagasan. Penulis menguraikan ide tersebut secara rinci dan memberikan argumen untuk meyakinkan pembaca.
10. Surat Pembaca
Surat pembaca pada surat kabar atau media daring juga dapat berbentuk teks argumentasi. Pembaca menyampaikan pendapat atau tanggapannya terhadap suatu topik dengan memberikan argumen dan bukti yang mendukung.
11. Pidato Argumentatif
Pidato argumentatif disampaikan secara lisan dan ditujukan untuk meyakinkan pendengar. Pidato ini biasanya mengandalkan kekuatan retorika, logika dan bukti yang kuat.
1. Kaidah Kebahasaan Teks Argumentasi
Teks argumentasi memiliki beberapa kaidah kebahasaan yang perlu diperhatikan agar pesan yang disampaikan lebih jelas dan meyakinkan. Berikut beberapa kaidah kebahasaan teks argumentasi
1. Penggunaan Bahasa Formal
Gunakan bahasa formal dan baku untuk menunjukkan keseriusan dan kredibilitas argumen yang disampaikan. Pastikan penggunaan bahasa formal dan baku dalam teks argumentasi untuk menciptakan kesan keseriusan dan profesionalitas.
2. Ketepatan Istilah dan Definisi
Ketepatan istilah dan definisi merupakan aspek krusial dalam kebahasaan teks argumentasi. Pastikan penggunaan istilah dan definisi sesuai dengan konteks dan mengacu pada sumber yang dapat dipercaya untuk menghindari kekeliruan interpretasi.
3. Struktur Teks yang Jelas
Susun teks argumentasi dengan struktur yang jelas, terdiri dari pendahuluan, pembahasan argument dan kesimpulan. Setiap bagian sebaiknya diorganisir dengan baik.
4. Penggunaan Alat Bantu Kebahasaan
Penggunaan alat bantu kebahasaan dapat meningkatkan keefektifan teks argumentasi. Gunakan alat bantu kebahasaan seperti kalimat majemuk, paragraf yang terstruktur dan penyusunan kata yang tepat untuk meningkatkan kelancaran dan kejelasan teks.
5. Penggunaan Data dan Fakta
Dukung argumen dengan data dan fakta yang akurat serta relevan. Ini akan memperkuat keabsahan argumen yang diusung.
6. Penggunaan Ragam Bahasa
Pilih ragam bahasa yang sesuai dengan tujuan komunikasi dan audiens yang dituju. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu teknis jika audiens tidak memiliki latar belakang pengetahuan yang memadai.
7. Gaya Bahasa yang Menarik
Gunakan gaya bahasa yang menarik untuk menjaga minat pembaca. Hindari kalimat yang rumit dan panjang karena bisa membingungkan pembaca.
8. Penggunaan Koneksi Logis
Penggunaan koneksi logis merupakan aspek penting dalam kebahasaan teks argumentasi. Bangun koneksi logis antara setiap argumen untuk memastikan alur pikiran yang konsisten dan mudah diikuti.
9. Penggunaan Kata Penghubung
Penggunaan kata penghubung penting dalam kebahasaan teks argumentasi karena membantu menyusun hubungan antaride dan memperjelas alur pikiran. Sertakan kata penghubung untuk menghubungkan antaride dan menyusun hubungan antarargumen dengan lebih baik.
10. Pemilihan Kata yang Tepat
Pemilihan kata yang tepat dalam teks argumentasi dapat memberikan kejelasan, ketepatan dan daya persuasif yang dibutuhkan untuk menyampaikan pesan secara efektif kepada pembaca. Pilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan konteks untuk menghindari ambiguitas dan mencegah penafsiran yang salah.
Jika kaidah kebahasaan diterapkan dengan baik, teks argumentasi dapat mencapai tujuannya untuk meyakinkan, membujuk atau memberikan pandangan yang kuat terhadap suatu isu. Hal ini tidak hanya memperkaya kualitas komunikasi tetapi juga meningkatkan daya pengaruh teks terhadap audiens.