Saturday, March 25, 2023

Teks Biografi-Materi Bahasa Indonesia SMA-Kelas X Genap

Teks Biografi 

Materi Teks Biografi

Menelaah Teks Biografi

Pernahkah Anda membaca sebuah biografi? Biografi bercerita tentang riwayat hidup seseorang. Istilah biografi berasal dari bahasa Yunani biographia. Bahasa tersebut lalu diserap ke dalam bahasa Latin dan Prancis sekira abad ke-17. Istilah biografi merupakan gabungan dari kata bios yang berarti hidup dan graphein yang berarti menulis. Berdasarkan istilah tersebut, biografi dapat diartikan “tulisan tentang hidup”.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, biografi berarti riyawat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tanggal lahir atau mati dan data pekerjaan seseorang. Dalam biografi dijelaskan secara lengkap kehidupan tokoh sejak kecil sampai tua, bahkan hingga tokoh tersebut meninggal. Semua jasa, karya, dan segala aspek yang dilakukan atau dihasilkan oleh seorang tokoh yang dijelaskan.

Biografi menganalisis dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Melalui biografi akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan perilaku hidup seseorang. Biografi sering bercerita tentang kehidupan tokoh terkenal dan tidak terkenal. Selain menceritakan tokoh terkenal, biografi menceritakan tokoh sejarah. Biografi tidak jarang pula menceritakan tokoh inspiratif.

Biografi biasanya dipublikasikan dalam bentuk buku, film, atau program televisi. Biografi merupakan pengisahan secara artistik tentang kesadaran, tingkah laku, dan sikap seseorang. Gaya penceritaan biografi dapat berupa pemaparan biasa tentang seluruh kehidupan secara utuh. Cerita diri seseorang tersebut dapat dipaparkan sejak orang itu lahir hingga wafat. Pemaparan teks biografi kadang-kadang ditulis dengan gaya sastra menarik. Biografi sengaja dibuat untuk memberikan kesan mendalam tentang kepribadian tokoh yang menjadi objek dalam biografi.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa teks biografi merupakan teks yang mengisahkan tokoh atau pelaku, peristiwa, dan masalah yang dihadapinya. Teks biografi berisi paparan kehidupan tokoh sejak kecil sampai tua, bahkan sampai orang tersebut meninggal dunia. Semua jasa, hasil karya, dan segala aspek yang dituliskan atau dilakukan oleh tokoh juga dijelaskan dalam teks biografi.

Mengidentifikasi Ciri Teks Biografi Berdasarkan Isinya

Ciri-ciri teks biografi dapat dilihat dari berbagai aspek. Berikut dijelaskan ciri-ciri teks biografi.

1.     Ciri-ciri teks biografi menurut fungsinya sebagai berikut.

a.     Teks biografi memberikan gambaran tentang kehidupan dan riwayat seseorang.

b.    Teks biografi memberikan gambaran kepada pembaca tentang tema dan bobot karya seseorang yang akan dibeli.

c.     Teks biografi menganalisis dan menerangkan kejadian-kejadian hidup seseorang.

d. Teks biografi memberikan pengetahuan mengenai kelebihan seorang penulis dan latar belakangnya.

2.     Ciri-ciri teks biografi menurut tujuannya sebagai berikut.

a.  Teks biografi memberikan pengetahuan perjalanan hidup seorang tokoh kepada pembaca dan penulis.

b.   Teks biografi digunakan untuk mengambil pelajaran dari kehidupan tokoh tersebut.

c.     Pembaca dan penulis dapat mencontoh tokoh tersebut.

3.     Ciri-ciri teks biografi menurut unsur-unsurnya sebagai berikut.

a.     Teks biografi ditulis berdasarkan sudut pandang orang ketiga.

b.     Teks biografi ditulis dengan data yang ada.

c.     Teks biografi berisi data pribadi yang terpercaya.

Mengidentifikasi Struktur Teks Biografi

Teks biografi terdiri atas struktur-struktur utama. Struktur-struktur teks biografi tersebut sebagai berikut.

1.     Orientasi/Pengenalan Tokoh

Orientasi berisi gambaran awal tentang tokoh atau pelaku di dalam teks biografi. Orientasi memberikan pengenalan tokoh secara umum, seperti nama lengkap, tempat tanggal lahir, latar belakang keluarga, dan riyawat pendidikan.

2.     Peristiwa dan Masalah

Dalam bagian ini berisi penjelasan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pernah dialami oleh tokoh, termasuk masalah yang dihadapinya dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Bagian ini mencakup aspek menarik, mengesankan, mengagumkan, dan mengharukan yang dialami tokoh.

3.     Reorientasi

Bagian ini berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan. Reorientasi boleh ada dan boleh tidak ada dalam teks biografi.

Mengidentifikasi Kaidah Bahasa dalam Teks Biografi

Dalam sebuah teks biografi terdapat beberapa unsur kebahasaan yang membangun teks tersebut. Unsur-unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks biografi sebagai berikut.

1.     Kata Hubung (Konjungsi)

Kata hubung adalah kata yang berfungsi sebagai penghubung dua klausa atau lebih.

2.     Rujukan Kata

Rujukan kata adalah satu kata merujuk pada kata lain yang memperlihatkan keterkaitan. Rujukan kata berhubungan dengan kata ganti (kata ganti orang dan petunjuk).

3.     Verba atau Kata Kerja

Verba atau kata kerja dapat diketahui dengan mengamati bentuk morfologis, perilaku sintaksis, dan perilaku semantisnya secara menyeluruh dalam kalimat. Hal yang membedakan verba dengan kelas kata lain karena ciri-cirinya sebagai berikut.

a.     Dalam kalimat, verba berfungsi sebagai predikat atau predikat inti.

b.     Verba mengandung makna dasar perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat atau kualitas.

c.     Verba, khususnya yang bermakna keadaan, tidak dapat diberi prefiks ter- yang berarti ‘paling’.

Berdasarkan bentuknya, verba dibedakan menjadi dua kelompok sebagai berikut.

a.     Verba asal, adalah verba yang berbentuk kata dasar atau belum mengalami proses morfologis.

Contoh: datang, pergi, mandi, bersin, tidur, jatuh, minum, makan, dan batuk.

b.     Verba turunan, adalah verba yang mengalami proses morofologis. Ada tiga jenis verba turunan sebagai berikut.

1)    Verba berimbuhan atau kata kerja berimbuhan, adalah verba yang berbentuk kata berimbuhan dengan penambahan awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), dan imbuhan gabungan (konfiks).

2)    Verba ulang atau kata ulang kata kerja, adalah verba atau kata kerja yang dibentuk dengan menggabungkan dua kata atau lebih verba. Ada tiga jenis verba dalam kelompok ini.

a)     Frasa atau kelompok kata.

b)    Kata majemuk.

c)     Kata gabungan.

4.     Kata Adjektiva atau Kata Sifat

Adjektiva, kata sifat, atau kata keadaan adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, atau binatang. Dalam pemakaiannya, adjektiva diletakkan di belakang kata yang diterangkan. Adjektiva memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

Ciri-Ciri

Penanda

Dapat diberi keterangan pembanding

lebih, kurang, paling

Dapat diberi keterangan penguat

sangat, amat, benar, sekali, terlalu

Dapat diingkari dengan kata ingkar

tidak

Dapat diulang dengan menambahkan kata ulang

imbuhan se- dan -nya

Pada kata tertentu dapat diberi akhiran

-er-, -(w)i-, -lah, -if, -al, dan -ik

Selain berbentuk kata tunggal, ada juga adjektiva berbentuk kelompok kata, biasanya disebut frasa adjektiva. Contoh frasa adjektiva sudah tua, sudah pasti, dapat marah, akan keras, sudah sangat besar, akan lebih baik.

Salah satu ciri adjektiva adalah memiliki tingkat perbandingan. Ada tiga tingkat perbandingan sebagai berikut.

a.     Tingkat perbandingan eukatif adalah tingkat yang menyatakan dua unsur yang dibandingkan itu sama. perbandingan eukatif ini ditandai dengan pemakaian imbuhan se- dan pemakaian sama … dengan.

Contoh: sebagus, seramah, sekecil, sama bagusnya dengan …, sama ramahnya dengan …, sama kecilnya dengan….

b.     Tingkat perbandingan komparatif menyatakan bahwa satu dari dua maujud yang dibandingkan itu lebih atau kurang dari yang lain. Perbandingan komparatif ditandai dengan lebih … daripada ….

Contoh: lebih bagus daripada, lebih ramah daripada, lebih kecil daripada

c.     Tingkat perbandingan superlatif menyatakan bahwa dari sekian unsur yang dibandingkan satu melebihi yang lain. Penandanya adalah awalan ter- dan paling.

Contoh: terbagus, teramah, terkecil, paling bagus, paling ramah, paling kecil.

5.     Waktu, Aktivitas (Peristiwa), dan Tempat

Dalam teks biografi terdapat kata-kata yang menujukkan urutan waktu, aktivitas (peristiwa), dan tempat.

No.

Waktu

Peristiwa

Tempat

1.

2 Mei 1998

lahir

Yogyakarta

2.

Tahun 1908

aktif di organisasi

Indonesia

3.

25 Desember 1912

mendirikan Indische Partijnnesia

Indonesia

 



Thursday, March 23, 2023

Teks Resensi-Materi Bahasa Indonesia SMA-Kelas XI Genap

Teks Resensi 


Memahami Isi dan Sistematika Resensi

1.       Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Teks Resensi

Kata resensi berasal dari serapan bahasa Belanda: recensie atau bahasa Latin: recenseo, yang berarti memeriksa kembali, menimbang, atau menilai. Resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama. Pada hakikatnya resensi menjelaskan isi buku, baik kelebihan maupun kekurangan. Resensi bukanlah tulisan untuk menjual buku. Tidak ada pesan sponsor para resensi buku. Oleh karena itu, resensi yang baik hanya mengungkapkan pokok-pokok informasi yang dibaca oleh peresensi secara kritis.

Berdasarkan uraian tersebut, resensi diartikan sebagai penilaian terhadap karya orang lain dengan memberikan pertimbangan baik dan buruk karya tersebut secara objektif. Berarti, resensi merupakan cara menghargai tulisan atau karya orang lain dengan memberikan komentar secara objektif. Peresensi harus menghindari unsur subjekvitas (rasa senang atau tidak senang terhadap karya tersebut). Oleh karena itu, peresensi harus memiliki wawasan luas tentang bahan yang akan diresensi. Peresensi pun dapat menimbang karya tersebut dengan baik.

Resensi biasanya dimuat dalam surat kabar, majalah, atau media elektronik. Sebelum meresensi, peresensi harus membaca buku yang akan diresensi terlebih dahulu. Peresensi harus memiliki pengetahuan yang memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi.

Resensi buku memiliki fungsi. Berdasarkan pemakai atau penikmat, fungsi resensi sebagai berikut.

Pertama bagi penulis, resensi buku berfungsi mendapatkan umpan balik dan saran tentang buku yang ditulis. Resensi dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan tentang sambutan atau opini dari masyarakat terhadap buku yang ditulis.

Kedua bagi penerbit, resensi buku berfungsi memperkenalkan buku-buku yang diterbitkan. Resensi berfungsi memperhatikan sambutan dan penerimaan masyarakat atas buku yang diterbitkan (unsur promosi). Resensi juga berfungsi mendapat umpan balik serta saran demi kebaikan buku yang diterbitkan.

Ketiga bagi penerbit media masa, resensi buku dimanfaatkan sebagai berita khas yang memberikan informasi. Resensi memberikan informasi cermat, teliti, memadai, dan menarik pembaca.

Keempat bagi pembaca, resensi buku dimanfaatkan sebagai sarana dalam menguji atau mengembangkan suatu topik atau masalah. Selain itu, para pembaca menggunakan resensi sebagai sumber informasi dan panduan tentang buku-buku yang baik dan tidak baik. Dengan membaca resensi pembaca dapat mengetahui buku-buku yang perlu atau layak dibeli dan buku-buku yang isinya dapat diikuti atau diperhatikan.

Resensi buku bertujuan memengaruhi pembaca agar membaca dan memiliki buku tersebut. Di samping itu, resensi buku dapat membantu penerbit atau pengarang untuk memperkenalkan buku yang diterbitkan. Tujuan penulisan resensi sebagai berikut.

a.     Menimbang agar buku memperoleh perhatian dari orang yang belum membaca buku.

b.     Memberikan penilaian dan penghargaan terhadap isi buku sehingga penilaian itu diketahui khalayak.

c.     Melihat kesesuaian latar belakang pendidikan pengarang dengan bahan yang ditulis.

d.     Menghargai keunggulan dari suatu penulisan buku.

e.     Mengungkapkan kelemahan suatu penulisan dan sistem penulisan.

f.      Memberikan pujian atau kritik terhadap bobot ilmiah atau nilai karya seseorang.

2.       Unsur-unsur Teks Resensi

Resensi merupakan salah satu bentuk tulisan jurnalistik populer yang memiliki aturan-aturan penulisan. Aturan tersebut berdasarkan unsur-unsur pembangun resensi buku. Setiap media massa memiliki pola sendiri atau gaya resensi. Akan tetapi, pola-pola tersebut mengandung unsur-unsur resensi secara umum. Unsur-unsur tersebut meliputi judul resensi, data buku, pendahuluan, isi, dan penutup.

a.     Judul resensi

Judul resensi harus sesuai dengan keseluruhan isi resensi.

b.     Identitas buku

Identitas buku mencakup judul buku, jenis buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, cetakan ke-, dan jumlah halaman. Peresensi harus menunjukkan jenis buku yang diresensi, termasuk fiksi dan nonfiksi.

c.     Pendahuluan atau pembuka resensi

Bagian pendahuluan berisi landasan berpikir peresensi. Bagian pendahuluan biasanya mengemukakan tema dan deskripsi buku secara singkat.

d.     Isi resensi

Isi resensi merupakan bagian inti resensi. Bagian ini meliputi sinopsis atau isi buku secara ringkas, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan buku, kelemahan buku, tinjauan bahasa, dan kesalahan cetak.

1)    Sinopsis isi buku

Dalam bagian ini peresensi mengemukakan pokok-pokok isi buku. Jika yang diresensi buku-buku fiksi, peresensi harus mengemukakan unsur-unsur yang berhubungan dengan masalah, watak, dan latar cerita sehingga orang lain penasaran ingin membacanya.

2)    Kelemahan dan keunggulan buku

Penulisan resensi harus mengemukakan segi-segi menarik dari buku tersebut. Penulis buku juga harus mengemukakan kekurangan dari buku tersebut.

e.     Penutup

Unsur penutup resensi berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa. Peresensi juga mengemukakan simpulan dalam bagian penutup. Penulisan resensi harus mengemukakan nilai yang diperolehnya terhadap buku yang diresensi dan imbauan-imbauan untuk pembaca.

 

Mengungkapkan Isi Informasi Buku yang Diresensi

Berdasarkan objek karyanya, resensi dapat dibedakan berdasarkan buku fiksi dan nonfiksi. Berdasarkan perbedaan objek karya tersebut, informasi yang diperoleh akan berbeda. Sebagai contoh karya novel (fiksi) informasi yang akan diperoleh mengenai tema, penokohan, alur, latar, amanat, atau nilai-nilai yang terkandung dalam novel tersebut. Berbeda apabila buku yang diresensi adalah buku populer (nonfiksi), informasi yang akan diperoleh berupa ilmu yang dapat memperluas wawasan kita tentang topik yang dibahas dalam buku tersebut.

 

Menyusun Resensi

Sebelum membuat resensi, peresensi harus membaca buku yang akan diresensi terlebih dahulu. Sebaliknya, peresensi memiliki pegetahuan memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi.

Dalam menyusun sebuah resensi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut.

1.     Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.

2.     Pendahuluan berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau unsur yang berhubungan dengan tema atau isi.

3.     Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.

4.     Harus bermanfaat untuk pembaca pada umumnya.

Resensi dapat disusun dengan langkah-langkah berikut.

1.     Membaca dan memahami isi buku yang akan diresensi.

2.     Membaca judul resensi

Judul resensi dibuat semenarik mungkin dan benar-benar dapat menjiwai seluruh inti dari tulisan. Judul juga bisa dibuat seusuai resensi yang dibuat selesai. Judul resensi harus selaras dengan isi resensi.

3.     Menyusun data buku

Cara menyusun data buku di antaranya: Judul buku, nama pengarang (semua orang yang terlibat dalam penulisan buku yang diresensi), penerbit buku, tahun terbit, cetakan ke berapa, dan ketebalan buku.

4.     Membuat pembukaan

Pada bagian perkenalan dimulai dari perkenalan (siapa nama pengarangnya, karya-karyanya, dan prestasinya); membandingkan dengan buku yang sama, baik yang sudah ditulis oleh pengarang sendiri ataupun pengarang lain; memaparkan tentang sosok si pengarang; mengulas sedikit tentang keunikan buku; merumuskan tema buku; memberikan kesan buku; mengenalkan penerbit; membuat pertanyaan; dan membuka dialog atau diskusi.

5.     Membuat isi atau tubuh

Isi berupa pernyataan resensi dari sebuah buku dan biasanya terdiri atas sinopsis, ulasan singkat tentang poin utama dari isi buku; serta keunggulan dan kelemahan buku.

6.     Membuat penutup resensi buku

Biasanya penutup menggunakan bahasa penekanan tentang pentingnya buku itu agar dimiliki oleh siapa dan mengapa harus memiliki atau membaca buku itu.

 

Menganalisis Kebahasaan dalam Teks Resensi

Teks resensi memiliki kaidah-kaidah kebahasaan seperti berikut.

1.     Menggunakan konjungsi penerang: bahwa, yakni, yaitu.

2.     Menggunakan konjungsi temporal: sejak, semenjak, kemudian, akhirnya.

3.     Menggunakan konjungsi penyebaban: karena, sebab.

4.   Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian akhir teks: jangan, harus, hendaknya.

 

Menulis Resensi Buku Kumpulan Cerita atau Novel

Beberapa syarat yang dimiliki penulis resensi sebagai berikut.

1.  Penulis harus memiliki pengetahuan di bidangnya. Sebagai contoh, penulis resensi buku kumpulan cerpen atau novel harus memiliki pengetahuan tentang teori cerpen atau novel.

2.    Penulis harus memiliki kemampuan menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen atau novel.

3.  Penulis harus memiliki pengetahuan dalam membandingkan karya lain yang sejenis sehingga mampu menemukan kelemahan dan keunggulan sebuah karya.

Penulis resensi juga harus mengetahui unsur-unsur resensi. Unsur-unsur resensi buku kumpulan cerita atau novel meliputi judul resensi, identitas buku, pendahuluan, isi resensi, dan penutup. Identitas buku meliputi judul buku, jenis buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, cetakan ke-, dan jumlah halaman.

Berikut adalah link contoh resensi yang bisa dipelajari.

https://www.daunberbagi.com/2020/02/kunci-jawaban-hal-214-kelas-xi-bahasa.html

Teks Argumentasi-Materi Bahasa Indonesia SMA-Kelas XI Ganjil

   Teks Argumentasi Pengertian Teks Argumentasi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), argumentasi merupakan alasan untuk memperkuat ata...