Wednesday, July 20, 2022

Teks Prosedur-Materi Bahasa Indonesia SMA-Kelas XI Ganjil

Teks Prosedur

Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis-Jenis, dan Informasi dalam Teks Prosedur

Teks prosedur adalah jenis teks yang menunjukkan dan menjelaskan sebuah proses dalam membuat atau mengoperasikan sesuatu yang dikerjakan melalui langkah-langkah sistematis atau teratur. Teks prosedur berisi langkah-langkah yang harus dilakukan agar suatu tindakan dapat terlaksana dengan baik.

Manfaat teks prosedur sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya teks prosedur kita akan terbantu pada saat menggunakan peralatan dengan benar dan tanpa merusak alat yang digunakan. Selain itu, teks prosedur dapat membantu kita mengetahui cara-cara melakukan aktivitas tertentu dan kebiasaan hidup.

Teks prosedur bertujuan untuk memberikan penjelasan tata cara melakukan, menggunakan, dan membuat sesuatu dengan sejelas-jelasnya. Tujuan komunikatif teks prosedur adalah memberi petunjuk cara melakukan sesuatu melalui serangkaian tindakan atau langkah.

Teks prosedur memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1.     Berisikan langkah-langkah.

2.     Disusun secara informatif.

3.     Dijelaskan secara terperinci.

4.     Bersifat objektif.

5.     Menggunakan syarat atau pilihan.

6.     Kalimat jelas, logis, dan singkat.

Kalimat yang jelas berarti tidak membingungkan dan mudah diikuti. Kejelasan ini menyangkut masalah pilihan kata atau kalimat yang digunakan dan keruntutan uraiannya. Syarat logis ini terutama berkaitan dengan urutan penjelasan. Urutan yang sistematis dapat menghindarkan dari kesalahan atau ketumpangtindihan dalam melakukan sesuatu. Singkat berarti hanya mencantumkan informasi penting, tidak ada yang berulang, dan sudah mencukupi keseluruhan proses yang dibutuhkan.

Teks prosedur dapat dibedakan ke dalam jenis-jenis berikut.

1.     Teks prosedur yang menjelaskan proses sesuatu bekerja atau instruksi secara manual.

2.     Teks prosedur yang menginformasikan aktivitas tertentu dengan peraturan.

3.     Teks prosedur yang berhubungan dengan sifat atau kebiasaan manusia.

Dalam menyusun teks prosedur, kita harus menuliskan berdasarkan urutan yang sesuai. Sebuah prosedur dapat disusun berdasarkan urutan berikut.

1.   Dari penting menuju tidak penting, misalnya prosedur melakukan perjalanan. Dalam menuliskan prosedur perjalanan, kita harus menuliskan aspek-aspek penting terlebih dahulu, misalnya tujuan perjalanan. Kemudian, kita baru menuliskan aspek-aspek kurang penting, misalnya beramah-tamah dengan penduduk sekitar yang dituju.

2.   Dari umum menuju khusus, misalnya prosedur memesan penginapan. Prosedur ini dapat diperinci kembali, yakni prosedur pemesanan hotel melati, hotel berbintang, dan vila.

3.  Dari tahap awal hingga akhir, misalnya prosedur mendirikan tenda, yakni mulai dari pemilihan tempat hingga pemasangan tenda dan penataan halaman perkemahan.

 

Teks Prosedur Cara Membuat Kembang Goyang

Kue kembang goyang merupakan salah satu jenis kue tradisional khas Betawi. Kue kembang goyang dibuat dari tepung beras yang bentuknya menyerupai kelopak bunga atau kembang. Kue kering ini disebut kembang goyang karena proses pembuatannya yang digoyang-goyang saat digoreng di dalam minyak panas agar terlepas dari cetakan. Kue kembang goyang menjadi suguhan khas masyarakat Betawi dan biasa disajikan pada hari raya Idul Fitri atau acara-acara hajatan. Tidak hanya pada masyarakat Betawi, kembang goyang kini sudah menjadi salah satu kue tradisional nusantara yang disajikan untuk tamu bersilaturahmi karena memiliki rasa yang renyah dan gurih. Selain itu, cara membuat kue kembang goyang juga sangat mudah dan sederhana. Berikut adalah langkah-langkah membuat kue kembang goyang.

Bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kembang goyang adalah sebagai berikut.

Bahan:

1.     Tepung beras 250 gram

2.     Tepung terigu 250 gram

3.     Telur 4 butir

4.     Santan 450 ml

5.     Gula pasir 300 gram

6.     Garam ½ sendok teh

7.     Minyak goreng 1.000 ml

Alat:

1.     Cetakan kembang goyang 1 buah (boleh lebih dari satu jika ingin cepat)

2.     Wajan

3.     Kompor

4.     Sendok

5.     Penjepit makanan

6.     Mangkuk

7.     Penampi

Cara membuat kue kembang goyang adalah sebagai berikut.

1.     Campurkan telur dan gula ke dalam wadah, kemudian kocok sampai tercampur rata.

2.     Masukkan santan dan garam. Kocok kembali adonan sampai tercampur.

3.     Tambahkan tepung beras dan tepung terigu. Aduklah sampai tekstur adonan menjadi halus.

4.     Panaskan minyak goreng dalam wajan, rendam cetakan kembang goyang.

5.  Jika cetakan sudah panas, celupkan cetakan ke dalam adonan. Jangan mencelupkan semua bagian cetakan, sisakan bagian permukaan cetakan agar adonan dapat terlepas dari cetakan.

 



6.  Goreng adonan ke dalam minyak panas sambil digoyang-goyang beberapa detik hingga adonan terlepas.

7.   Usahakan dapat menjaga panas api saat menggoreng adonan agar dapat matang sempurna (tidak ada yang gosong).

8.     Angkat dan tiriskan kembang goyang yang sudah matang.

9.     Sajikan atau simpan kembang goyang ke dalam wadah tertutup agar tetap renyah.

10.  Kembang goyang siap dinikmati untuk menemani waktu santai.



Demikian tahapan-tahapan yang dapat dilakukan untuk membuat kue kembang goyang yang enak, gurih, dan renyah. Tidak sulit bukan? Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kue kembang goyang juga sangat sederhana, murah, dan terjangkau. Kapan lagi bisa mencoba untuk mengisi hari dengan kegiatan bermanfaat? Salah satunya adalah membuat kue kembang goyang. Selamat mencoba!

Tahapan dalam Teks Prosedur

Tahapan-tahapan dalam teks prosedur ditandai dengan kalimat imperatif dan deklaratif. Teks prosedur mengandung banyak perintah atau kalimat imperatif dan kalimat yang berisi pernyataan atau kalimat deklaratif.

Pernyataan Umum dan Tahapan dalam Teks Prosedur

1.     Pernyataan Umum dalam Teks Prosedur

Teks prosedur memiliki dua bagian utama berupa pernyataan umum dan tahapan-tahapan atau langkah-langkah. Pernyataan umum dalam teks prosedur merupakan pengantar atau pendahulan mengenai topik yang akan dijelaskan dalam teks prosedur. Pernyataan umum dalam teks prosedur dapat berisi tujuan teks prosedur.

2.     Tahapan dalam Teks Prosedur

Teks prosedur merupakan jenis teks yang berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut merupakan langkah penyusunan tahapan-tahapan teks prosedur yang baik dan benar.

a.     Menentukan topik prosedur yang akan disusun.

b. Mengumpulkan sumber informasi, baik dari media cetak maupun elektronik, atau dapat melakukan wawancara kepada pakar atau orang yang memahami topik yang akan ditulis.

c. Mengembangkan informasi yang telah dikumpulkan ke dalam langkah-langkah yang sering berkaitan.

d.  Menyusun teks prosedur secara utuh.

Beberapa pedoman yang harus diperhatikan dalam menyusun teks prosedur sebagai berikut.

a.     Gunakan kata-kata atau kalimat yang sesuai dengan karakteristik teks prosedur.

b.   Pastikan instruksi-instruksi atau langkah-langkah yang diberikan cukup jelas untuk dimengerti pembaca.

c.     Sesuaikan bahasa yang digunakan dengan calon pembaca.

d.    Urutkan instruksi secara sistematis agar seragam.

Struktur dan Kebahasaan Teks Prosedur

1.     Identifikasi Struktur Teks Prosedur

a.     Bagian Tujuan

Bagian tujuan teks prosedur dapat berupa judul dan berisikan tujuan pembuatan teks prosedur. Bagian tujuan juga dapat berisi hasil akhir yang akan dicapai jika melakukan tahapan dalam teks prosedur tersebut.

b.     Bagian Material

Bagian ini berisikan bahan-bahan, alat-alat, atau material yang diperlukan. Akan tetapi, tidak semua teks prosedur terdapat bagian ini. Pada umumnya penggunaan bagian material terdapat pada teks prosedur tentang pembuatan barang atau makanan.

c.     Bagian Langkah-Langkah

Bagian ini berisikan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk memperoleh hasil sesuai dengan tujuan teks prosedur. Pada bagian ini setiap langkah harus dilakukan secara urut atau tidak boleh secara acak dalam melakukannya.

d.     Bagian Penegasan Ulang

Penegasan ulang merupakan bagian yang berisi tentang pengulangan pernyataan yang digunakan untuk meyakinkan pembaca.

2.     Kaidah Kebahasaan dalam Teks Prosedur

a.     Kata Ganti (Pronomina)

Kata ganti (pronomina) adalah kata yang digunakan untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung, misalnya ia, -nya, mereka, kita, dan kami.

b.     Konjungsi

Konjungsi juga disebut kata sambung atau kata penghubung. Konjungsi merupakan kata yang bertugas untuk menghubungkan dua klausa atau lebih. Penggunaan konjungsi yang menyatakan 'syarat' terdapat pada teks prosedur. Konjungsi yang digunakan, misalnya jika, apabila, atau seandainya. Selain konjungsi yang menyatakan 'syarat', teks prosedur menggunakan konjungsi 'temporal'. Konjungsi temporal adalah konjungsi yang mengacu pada urutan waktu sekaligus menjadi sarana kohesi teks, seperti kemudian, atau setelah, pertama, lalu, setelah itu, selanjutnya, dan terakhir.

c.     Kalimat Imperatif, Deklaratif, dan Interogatif

1) Kalimat Imperatif, adalah kalimat yang mengandung perintah. Kalimat imperatif berfungsi untuk meminta atau melarang seseorang melakukan sesuatu. Teks prosedur mengandung banyak perintah. Kalimat yang mengandung perintah disebut kalimat imperatif. Contoh: Aduklah sampai tekstur adonan menjadi halus.

2)    Kalimat Deklaratif, adalah kalimat yang berisi pernyataan. Kalimat deklaratif berfungsi memberi informasi atau berita tentang sesuatu. Contoh: Kembang goyang siap dinikmati untuk menemani waktu santai.

3)    Kalimat Interogatif, adalah kalimat yang berisi pertanyaan. Kalimat inetrogatif berfungsi untuk meminta informasi tentang sesuatu. Kalimat interogatif dapat dibagi menjadi kalimat interogatif yang menuntut jawaban ya atau tidak dan kalimat interogatif yang menuntut jawaban berupa informasi. Contoh: Kapan lagi bisa mencoba untuk mengisi hari dengan kegiatan bermanfaat?

d.     Pernyataan Persuasif

Pernyataan Persuasif ialah kalimat yang bertujuan untuk meyakinkan serta membujuk orang lain. Sifatnya tidak memaksa. Hal inilah yang menjadi perbedaan antara kalimat persuasif dan kalimat imperatif. Kalimat persuasif memiliki fungsi utama untuk membujuk dan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Contoh: Usahakan dapat menjaga panas api saat menggoreng adonan agar dapat matang sempurna (tidak ada yang gosong).

e.     Kata Teknis

Kata Teknis merupakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya. Apabila teks tersebut berkenaan dengan masalah komunikasi, akan digunakan istilah-istilah komunikasi pula, misalnya tanya jawab, kontak mata, pewawancara, verbal, nonverbal, bahasa tubuh, dan negosiasi.

f.      Deskripsi Alat

Apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk penggunaan alat, akan digunakan gambaran rinci tentang benda dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan warna.

Penyusunan Teks Prosedur

1.  Penyusunan Teks Prosedur dengan Memperhatikan Isi, Struktur, dan Kebahasaan Teks Prosedur

Teks prosedur dapat disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a.     Menginventarisasi macam-macam kegiatan yang pernah atau dapat dilakukan.

b.     Menentukan tema kegiatan.

c.     Membuat kerangka dalam bentuk topik-topik kegiatan secara garis besar.

d.     Membuat sistematika kerangka dengan benar dan mudah dipahami pembaca.

e.     Mengumpulkan bahan-bahan.

f.      Mengembangkan kerangka menjadi sebuah petunjuk yang jelas dan lengkap.

2.     Penyajian Kembali dan Perevisian Teks Prosedur yang Telah Disusun

Dalam menyunting sebuah teks prosedur, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan. Aspek-aspek tersebut yaitu isi, struktur, keefektifan kalimat, dan penggunaan ejaan serta tanda baca. Menyunting atau mengedit adalah memperbaiki tulisan atau naskah karangan agar terhindar dari kesalahan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menyunting berarti menyiapkan naskah siap cetak atau siap diterbitkan dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan Bahasa (menyangkut ejaan, diksi atau pilihan kata, dan struktur kalimat). Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa menyunting adalah kegiatan memeriksa dan memperbaiki naskah atau teks.

Penyuntingan bertujuan untuk menghindarkan teks prosedur dari kesalahan-kesalahan dengan cara mengoreksi isi tulisan secara cermat dan teliti. Unsur-unsur penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan tindakan penyuntingan teks prosedur sebagai berikut.

a.     Ketepatan penulisan huruf, kata, lambang bilangan, serta ketepatan tanda baca.

b.    Ketepatan penggunaan kata-kata untuk mengungkapkan suatu maksud sesuai dengan situasi dan kondisi.

c.  Keefektifan kalimat untuk mewakili gagasan atau perasaan penulis yang ingin disampaikan kepada pembaca.

d.  Struktur kalimat yang baik harus mengandung unsur S-P. Akan tetapi, dalam situasi tertentu dapat digunakan kalimat tidak lengkap.

e.    Memiliki keterpaduan paragraf yang baik.

Berikut langkah-langkah yang perlu dicermati saat menyunting teks prosedur.

a.    Membaca kalimat demi kalimat. Membaca kalimat demi kalimat secara teliti digunakan untuk menemukan kesalahan yang terjadi pada penulisan teks prosedur. Kesalahan yang biasa terjadi dalam penulisan teks prosedur adalah penggunaan ejaan, pemilihan kata, atau pola kalimat.

b.   Memperbaiki kesalahan yang terjadi pada penulisan teks. Perbaikan kesalahan penulisan teks meliputi perbaikan ejaan, perbaikan kalimat, dan perbaikan pola kalimat. Perbaikan kalimat dapat dilakukan dengan menambah kata, mengganti kata, mengurangi kata, dan menambah susunan kata dalam kalimat agar menjadi kalimat padu.

c.     Memeriksa keterpaduan paragraf untuk menemukan kesalahan. Memperbaiki kesalahan dalam paragraf dapat dilakukan dengan cara membuang kalimat yang tidak padu, mengganti kalimat yang tidak padu dengan kalimat yang padu, atau menambah kalimat agar paragraf menjadi runtut.

d.  Memperbaiki keruntutan paragraf yang tidak tepat dapat dilakukan dengan cara membuang kalimat yang tidak padu, menempatkan paragraf pada urutan yang tepat atau menambah paragraf yang runtut.

Sunday, July 17, 2022

Teks Laporan Hasil Observasi-Materi Bahasa Indonesia SMA-Kelas X Ganjil

 Teks Laporan Hasil Observasi

Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi

        Teks laporan hasil observasi (report) berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi. Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi pengamatan. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang tingkah laku, keadaan, kondisi, atau situasi dari objek yang diteliti. Kemudian, peneliti mencatat setiap keadaan yang diamati. Sebelum observasi dilaksanakan, peneliti (observer) menetapkan terlebih dahulu aspek-aspek yang akan diobservasi. Aspek-aspek tersebut telah dirumuskan secara operasional sehingga hasil catatan dalam observasi hanya berdasarkan rumusan tersebut.

Pada saat melakukan kegiatan observasi, seorang pengamat perlu memperhatikan aspek-aspek berikut.

a.     Menguasai topik permasalahan yang akan diobservasi.

b.     Memahami secara jelas tujuan observasi.

c.     Membatasi permasalahan observasi secara tegas.

d.     Mencatat setiap permasalahan dengan runtut, terperinci, dan terarah.

Langkah-langkah dalam melakukan kegiatan observasi sebagai berikut.

a.     Menentukan letak atau tempat observasi dilakukan.

b.     Menentukan objek atau orang yang akan diobservasi.

c.     Mengetahui dengan jelas dan pasti data yang diperlukan pada saat observasi.

d.  Menentukan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data agar observasi berjalan tertib dan lancer.

e.     Menentukan cara mencatat hasil observasi.

Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi mempunyai ciri-ciri yang membedakannya dengan teks laporan lain. Ciri-ciri teks laporan hasil observasi sebagai berikut.

a.     Bersifat objektif, global, dan universal.

b.     Objek yang akan dibicarakan atau dibahas adalah objek tunggal.

c.     Ditulis secara lengkap dan sempurna.

d.     Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.

e.     Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.

f.      Tidak mengandung prasangka, dugaan, atau pemihakan yang menyimpang atau tidak tepat.

g.     Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di dalamnya.

Sifat teks laporan hasil observasi sebagai berikut.

a.     Bersifat informatif.

b.     Bersifat komunikatif.

c.     Bersifat objektif.

Berikut adalah contoh sebuah teks laporan hasil observasi.

Jam Tangan

Jam merupakan alat yang digunakan untuk mengukur waktu yang lamanya 1 x 24 per satu hari (satu hari satu malam). Jam secara umum terbagi menjadi tiga jenis, di antaranya ada jam dinding, jam beker (jam alarm), dan jam tangan. Jam dinding atau wall clock adalah jam yang difungsikan secara letak, atau biasanya dipajang di dinding. Jam beker atau weker (bahasa Belanda) adalah jam untuk kamar tidur yang dilengkapi dengan alarm (lonceng) yang biasa disetel untuk berbunyi pada jam dan menit yang ditentukan. Jam tangan atau wristwatch atau yang biasa dikenal dengan kata arloji adalah jam yang dipakai di pergelangan tangan manusia. Jam tangan sendiri terbagi lagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna, di antaranya ada jam tangan analog, jam tangan digital, jam tangan analog-digital, jam tangan chronograph, jam tangan quartz, jam tangan self winding watch, jam tangan luxury, jam tangan dress, smartwatch, jam tangan automatic, jam tangan water resistant, jam tangan militer, jam tangan pilot, jam tangan perawat, dan dive watch.





Pada umumnya semua jenis jam tangan memiliki bentuk yang hampir sama, yaitu terdiri dari bagian kepala jam dan bagian pengikat. Bagian pengikat jam sangat variatif, ada yang menggunakan karet, pita, magnet, dan lain sebagainya. Sementara bagian kepala jam merupakan bagian yang memiliki peranan sangat penting dari sebuah jam tangan. Pada bagian kepala jam, secara garis besar terdiri dari dua jenis tampilan. Tampilan pertama, yaitu tampilan klasik dengan jarum jam analog. Disebut jam analog karena memiliki tampilan jarum sebagai penunjuk waktu. Umumnya terdapat tiga jarum penunjuk, yakni jarum penunjuk yang paling pendek sebagai penunjuk jam, jarum penunjuk yang sedang sebagai penunjuk menit, dan jarum penunjuk yang paling panjang sebagai penunjuk detik. Tampilan kedua, yaitu tampilan digital yang dilengkapi dengan layer LCD sebagai tampilan utamanya. Pada jam digital penunjuk waktunya menggunakan angka atau numeric yang biasanya dipisahkan dengan tanda titik dua sebagai pemisah antara satuan jam, menit, dan detik.  Selain itu, baik pada jam analog dan digital terkadang dilengkapi dengan kalender dan hari. Di bagian samping kepala jam terdapat sebuah tombol untuk mengatur waktu.







Jam tangan sangat bermanfaat untuk menunjang aktivitas sehari-hari manusia sebagai penunjuk waktu agar semakin piawai dalam mengelola waktu. Selain itu, jam tangan kini dapat digunakan sebagai aksesoris yang menunjang penampilan dan masuk ke dalam dunia fashion yang fungsional. Biasanya, rasa percaya diri seseorang juga akan lebih meningkat karena dengan menggunakan jam tangan seseorang akan merasa tampil lebih sempurna. Terakhir, jam tangan juga dapat digunakan sebagai alternatif saat seseorang malas membawa HP saat keluar rumah, sebab saat ini sudah ada smarthphone yang mempunyai ukuran sebesar jam tangan.

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi jam tangan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa jam tangan merupakan alat yang memiliki banyak sekali manfaat. Jam tangan juga memiliki banyak sekali jenis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari penggunanya. Selain sebagai alat yang memiliki manfaat fungsional, jam tangan juga dapat digunakan sebagai aksesoris dalam dunia fashion.

Informasi dalam Teks Laporan Hasil Observasi

        Informasi yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi merupakan fakta yang ditemui pada objek yang diamati. Fakta adalah peristiwa yang benar-benar terjadi. Fakta menunjukkan suatu kebenaran informasi. Fakta merupakan pernyataan yang tidak terbantahkan kebenarannya. Pernyataan tersebut berupa kalimat yang ditulis berdasarkan kenyataan, peristiwa, atau keadaan yang benar-benar terjadi secara objektif. Objektif berarti dapat ditangkap oleh indra dan mengandung kepastian.

Interpretasi Teks Laporan Hasil Observasi

Arti kata interpretasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu. Pencapaian interpretasi yang optimal bergantung pada kecermatan dan ketajaman penafsir karena bahasa merupakan media tanpa batas, setiap pembaca akan memiliki intrepretasi berbeda terhadap teks laporan hasil observasi. Kegiatan interpretasi lebih memfokuskan dan memprioritaskan pada pengkajian bagian-bagian yang ada dalam sebuah teks laporan hasil observasi. Oleh karena itu, menginterpretasi atau menafsirkan teks laporan hasil observasi ini sangat diperlukan untuk mengungkapkan isi dalam sebuah teks laporan hasil observasi. Kegiatan menginterpretasi teks laporan hasil observasi dapat dilakukan dengan meringkas dan menyimpulkan teks laporan hasil observasi.

Ringkasan Teks Laporan Hasil Observasi

Ringkasan adalah pokok-pokok pikiran yang dirangkai menjadi satu dengan tetap memperhatikan urutan isi bagian demi bagian, dan sudut pandang pengarang tetap diperhatikan dan dipertahankan. Dalam menyusun ringkasan, pertama kali yang harus dilakukan adalah memahami isi teks, lalu menemukan pokok-pokok informasi dalam teks tersebut. Pokok-pokok isi teks dapat ditemukan pada kalimat utama. Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung pokok pikiran atau gagasan utama yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf.

Contoh:

Jam Tangan

Jam merupakan alat yang digunakan untuk mengukur waktu yang lamanya 1 x 24 per satu hari (satu hari satu malam). Jam secara umum terbagi menjadi tiga jenis, di antaranya ada jam dinding, jam beker (jam alarm), dan jam tangan. Jam dinding atau wall clock adalah jam yang difungsikan secara letak, atau biasanya dipajang di dinding. Jam beker atau weker (bahasa Belanda) adalah jam untuk kamar tidur yang dilengkapi dengan alarm (lonceng) yang biasa disetel untuk berbunyi pada jam dan menit yang ditentukan. Jam tangan atau wristwatch atau yang biasa dikenal dengan kata arloji adalah jam yang dipakai di pergelangan tangan manusia. Jam tangan sendiri terbagi lagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna, di antaranya ada jam tangan analog, jam tangan digital, jam tangan analog-digital, jam tangan chronograph, jam tangan quartz, jam tangan self winding watch, jam tangan luxury, jam tangan dress, smartwatch, jam tangan automatic, jam tangan water resistant, jam tangan militer, jam tangan pilot, jam tangan perawat, dan dive watch.

Pada umumnya semua jenis jam tangan memiliki bentuk yang hampir sama, yaitu terdiri dari bagian kepala jam dan bagian pengikat. Bagian pengikat jam sangat variatif, ada yang menggunakan karet, pita, magnet, dan lain sebagainya. Sementara bagian kepala jam merupakan bagian yang memiliki peranan sangat penting dari sebuah jam tangan. Pada bagian kepala jam, secara garis besar terdiri dari dua jenis tampilan. Tampilan pertama, yaitu tampilan klasik dengan jarum jam analog. Disebut jam analog karena memiliki tampilan jarum sebagai penunjuk waktu. Umumnya terdapat tiga jarum penunjuk, yakni jarum penunjuk yang paling pendek sebagai penunjuk jam, jarum penunjuk yang sedang sebagai penunjuk menit, dan jarum penunjuk yang paling Panjang sebagai penunjuk detik. Tampilan kedua, yaitu tampilan digital yang dilengkapi dengan layer LCD sebagai tampilan utamanya. Pada jam digital penunjuk waktunya menggunakan angka atau numeric yang biasanya dipisahkan dengan tanda titik dua sebagai pemisah antara satuan jam, menit, dan detik.  Selain itu, baik pada jam analog dan digital terkadang dilengkapi dengan kalender dan hari. Di bagian samping kepala jam terdapat sebuah tombol untuk mengatur waktu.

Jam tangan sangat bermanfaat untuk menunjang aktivitas sehari-hari manusia sebagai penunjuk waktu agar semakin piawai dalam mengelola waktu. Selain itu, jam tangan kini dapat digunakan sebagai aksesoris yang menunjang penampilan dan masuk ke dalam dunia fashion yang fungsional. Biasanya, rasa percaya diri seseorang juga akan lebih meningkat karena dengan menggunakan jam tangan seseorang akan merasa tampil lebih sempurna. Terakhir, jam tangan juga dapat digunakan sebagai alternatif saat seseorang malas membawa HP saat keluar rumah, sebab saat ini sudah ada smarthphone yang mempunyai ukuran sebesar jam tangan.

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi jam tangan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa jam tangan merupakan alat yang memiliki banyak sekali manfaat. Jam tangan juga memiliki banyak sekali jenis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari penggunanya. Selain sebagai alat yang memiliki manfaat fungsional, jam tangan juga dapat digunakan sebagai aksesoris dalam dunia fashion.

Gagasan pokok:

Paragraf pertama

Jam merupakan alat yang digunakan untuk mengukur waktu yang lamanya 1 x 24 per satu hari (satu hari satu malam). 

Paragraf kedua

Pada umumnya semua jenis jam tangan memiliki bentuk yang hampir sama, yaitu terdiri dari bagian kepala jam dan bagian pengikat.

Paragraf ketiga

Jam tangan sangat bermanfaat untuk menunjang aktivitas sehari-hari manusia sebagai penunjuk waktu agar semakin piawai dalam mengelola waktu.

Paragraf keempat

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi jam tangan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa jam tangan merupakan alat yang memiliki banyak sekali manfaat.

Ringkasan:

        Jam merupakan alat yang digunakan untuk mengukur waktu yang lamanya 1 x 24 per satu hari (satu hari satu malam). Pada umumnya semua jenis jam tangan memiliki bentuk yang hampir sama, yaitu terdiri dari bagian kepala jam dan bagian pengikat. Jam tangan sangat bermanfaat untuk menunjang aktivitas sehari-hari manusia sebagai penunjuk waktu agar semakin piawai dalam mengelola waktu. Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi jam tangan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa jam tangan merupakan alat yang memiliki banyak sekali manfaat.

Simpulan Teks Laporan Hasil Observasi

Interpretasi terhadap teks laporan hasil observasi dapat dilakukan dengan menyimpulkan teks laporan hasil observasi. Simpulan adalah rumusan akhir tentang sesuatu, dalam hal ini adalah teks. Simpulan disusun berdasarkan pemahaman atau penalaran kita terhadap keseluruhan isi teks tersebut.

Contoh simpulan teks laporan hasil observasi jam tangan adalah sebagai berikut.

        Jam tangan merupakan alat yang digunakan untuk mengukur waktu yang lamanya 1 x 24 jam. Jam umumnya dibagi menjadi tiga jenis, yaitu jam dinding, jam beker, dan jam tangan. Jam tangan dibagi lagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan sehari-hari manusia. Jam tangan memiliki banyak sekali manfaat dalam kehidupan sehari hari, di antaranya untuk melihat waktu, sebagai aksesoris, dan sebagai penunjang penampilan.

Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Struktur Isi Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi harus memiliki minimal terdiri atas pernyataan umum (tentang hal atau objek yang dilaporkan), deskripsi bagian dari objek yang dilaporkan, dan deskripsi manfaat dari objek tersebut. Teks laporan hasil observasi juga dapat terdiri atas definisi umum atas definisi umum, deskripsi bagian, deskripsi manfaat, dan penutup atau simpulan. Berikut penjelasan tiap bagian atau struktur teks laporan hasil observasi.

a.     Pernyataan Umum

Pernyataan umum merupakan pembukaan yang berisi pengertian mengenai sesuatu yang dilaporkan.

b.     Anggota atau Aspek yang Dilaporkan

Anggota atau aspek yang dilaporkan merupakan bahasan atau perincian tentang objek yang diamati.

Jika diperinci, struktur teks laporan hasil observasi sebagai berikut.

a.     Definisi/Pernyataan Umum

Definisi umum merupakan pembukaan yang berisi pengertian mengenai sesuatu yang dibahas di dalam teks.

b.     Deskripsi Bagian

Definisi bagian merupakan bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraf (penjelasan terperinci).

c.     Deskripsi Manfaat

Deskripsi manfaat merupakan bagian yang menjelaskan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan.

d.     Penutup atau Simpulan

Penutup atau simpulan merupakan bagian perincian akhir teks laporan hasil observasi. Penutup dapat berisi simpulan berupa tanggapan atau interpretasi penulis tentang objek yang dibahas. Penutup atau simpulan bersifat opsional. Artinya, boleh ada, boleh tidak.

Contoh:


Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

a.     Pernyataan Umum

Kata atau frasa (kelompok kata) yang dominan dipakai dalam laporan hasil observasi adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda). Kata adalah satuan bahasa terkecil yang bersifat bebas. Frasa adalah gabungan dari beberapa unsur, tetapi hanya memiliki satu fungsi dalam sebuah kalimat. Selain itu, frasa merupakan kelompok kata yang nonpredikatif atau tidak menduduki subjek dan predikat.

Contoh: frasa nomina = botol kaca.

b.     Afiksasi

Dalam kegiatan berbahasa, kata yang digunakan dapat berupa kata dasar atau kata bentukan. Kata dasar adalah kata yang belum mendapat imbuhan, pemajemukan, atau pengulangan. Kata bentukan adalah kata yang telah mendapat imbuhan (afiksasi), pengulangan (reduplikasi), dan pemajemukan ketika digunakan.

Contoh: memakan = me+makan = kata dasar makan.

c.     Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi

Kalimat definisi adalah rangkaian kalimat yang memberikan penjelasan serta batasan dari arti suatu istilah. Kalimat definisi bersifat memberikan penjelasan atau keterangan terhadap suatu objek secara umum. Itulah mengapa kalimat definisi sering menggunakan kata “adalah”. Dengan memasukkan kata tersebut, maka kalimat yang dibuat bisa menjelaskan definisi maksud atau arti dari objek.

Contoh: Jam merupakan alat yang digunakan untuk mengukur waktu yang lamanya 1 x 24 per satu hari (satu hari satu malam).

Kalimat deskripsi merupakan kalimat yang melukiskan sesuatu, menyatakan apa yang dicerap oleh indra, melukiskan perasaan, dan perilaku jiwa dalam wujud kalimat. Jadi, saat membaca teks deskripsi, seolah-olah merasakan langsung apa yang sedang dibahas dalam teks.

Contoh: Pada umumnya semua jenis jam tangan memiliki bentuk yang hampir sama, yaitu terdiri dari bagian kepala jam dan bagian pengikat.

d.     Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks

Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur dengan satu verba utama.

Contoh: Sebagian besar guru di sekolah mengendarai motor.

Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur. Struktur yang satu dan struktur yang lain biasanya dihubungkan oleh konjungsi. Akan tetapi, sering pula hubungan itu hanya ditunjukkan oleh tanda koma atau titik koma. Bahkan, tidak dilanjutkan oleh tanda apa pun.

Kalimat kompleks dibagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat kompleks parataktik (kalimat majemuk setara) dan kalimat kompleks hipotaktik (kalimat majemuk bertingkat).

a.     Kalimat Kompleks Parataktik

Kalimat kompleks yang terdiri atas dua struktur atau lebih yang dinyatakan dengan hubungan konjungtif sejajar dengan makna. Konjungsi yang digunakan seperti dan, tetapi, dan atau.

Contoh: Jam dinding atau wall clock adalah jam yang difungsikan secara letak, atau biasanya dipajang di dinding.

b.     Kalimat Kompleks Hipotaktik

Kalimat kompleks hipotaktik adalah kalimat yang dapat dinyatakan dengan hubungan konjungsi yang tidak sejajar dengan makna. Konjungsi yang digunakan dalam kalimat kompleks hipotaktik yaitu apabila, jika, karena, ketika, jadi, selain itu, sebelum itu, setelah itu, dan meskipun.

Contoh: Biasanya, rasa percaya diri seseorang juga akan lebih meningkat karena dengan menggunakan jam tangan seseorang akan merasa tampil lebih sempurna.

Penyusunan Teks Laporan Hasil Observasi

a.   Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas dalam Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Sebuah tulisan atau teks terdiri atas gagasan pokok dan gagasan-gagasan penjelas. Sebelum menyusun teks laporan hasil observasi yang harus dilakukan adalah menentukan gagasan pokok dan gagasan penjelas teks laporan hasil observasi yang akan disusun. Mengembangkan teks dimulai dengan menuliskan gagasan-gagasan pokok terlebih dahulu. Setiap gagasan pokok dikembangkan menjadi satu paragraf. 

b. Penyusunan Teks Laporan Hasil Observasi dengan Memperhatikan Isi dan Kebahasaan

Menyusun teks laporan hasil observasi pada prinsipnya menyusun kembali hasil pengamatan dan penelitian secara sistematik berdasarkan fakta. Fakta yang dilaporkan merupakan tanggung jawab si pelapor. Berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan saat menyusun teks laporan hasil observasi.

1)    Menentukan topik masalah yang akan diamati atau diteliti.

Sebelum menyusun suatu laporan hasil observasi, terlebih dahulu harus menentukan topik yang akan diangkat. Semua masalah dapat diteliti, misalnya masalah sosial, ekonomi, atau lingkungan. Tentukan topik yang dianggap paling menarik.

2)    Merencanakan cara menyelesaikan masalah.

Cara menyelesaikan masalah harus dipikirkan terlebih dahulu. Apakah masalah tersebut dapat diselesaikan hanya dengan mengamati? Apakah masalah tersebut dapat diselesaikan dengan penelitian? Apakah masalah tersebut harus diselesaikan dengan kelompok atau sendiri?

3)    Melakukan pengamatan sesuai dengan masalah yang ditentukan.

Pengamatan atau observasi dilakukan dengan baik. Informasi yang didapat dicatat selengkap-lengkapnya berdasarkan peristiwa yang terjadi atau objek yang diamati.

4)    Meneliti ulang hasil pengamatan.

Setelah pengamatan selesai dilakukan, hasil pengamatan sebaiknya diteliti kembali agar sesuai dengan masalah yang ditentukan. Jika hasil pengamatan belum sesuai, sebaiknya lakukan kegiatan pengamatan atau penelitian kembali.

5)    Membuat kerangka laporan hasil observasi.

Informasi-informasi yang telah dicatat, lalu dituangkan dalam kerangka karangan. Kerangka karangan harus memuat masalah yang diamati atau diteliti dan hasil pengamatan.

6)    Menyusun laporan hasil observasi.

Kerangka laporan yang telah dibuat, lalu dikembangkan menjadi sebuah laporan hasil observasi. Kalimat-kalimat dalam paragraf laporan tersebut harus memperhatikan penggunaan ejaan yang benar dan keefektifan kalimat.

7)    Membenahi laporan.

    Teks laporan hasil observasi yang telah disusun sebaiknya dibaca dan diteliti kembali. Jika menemukan kesalahan dalam struktur kalimat atau ejaan yang digunakan dalam laporan, maka harus dibenahi.

Teks Argumentasi-Materi Bahasa Indonesia SMA-Kelas XI Ganjil

   Teks Argumentasi Pengertian Teks Argumentasi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), argumentasi merupakan alasan untuk memperkuat ata...