Teks Prosedur
Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis-Jenis, dan Informasi dalam Teks Prosedur
Teks
prosedur adalah jenis teks yang menunjukkan dan menjelaskan sebuah proses dalam
membuat atau mengoperasikan sesuatu yang dikerjakan melalui langkah-langkah
sistematis atau teratur. Teks prosedur berisi langkah-langkah yang harus
dilakukan agar suatu tindakan dapat terlaksana dengan baik.
Manfaat
teks prosedur sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya teks
prosedur kita akan terbantu pada saat menggunakan peralatan dengan benar dan
tanpa merusak alat yang digunakan. Selain itu, teks prosedur dapat membantu
kita mengetahui cara-cara melakukan aktivitas tertentu dan kebiasaan hidup.
Teks
prosedur bertujuan untuk memberikan penjelasan tata cara melakukan,
menggunakan, dan membuat sesuatu dengan sejelas-jelasnya. Tujuan komunikatif
teks prosedur adalah memberi petunjuk cara melakukan sesuatu melalui
serangkaian tindakan atau langkah.
Teks prosedur memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Berisikan
langkah-langkah.
2. Disusun
secara informatif.
3. Dijelaskan
secara terperinci.
4. Bersifat
objektif.
5. Menggunakan
syarat atau pilihan.
6. Kalimat
jelas, logis, dan singkat.
Kalimat
yang jelas berarti tidak membingungkan dan mudah diikuti. Kejelasan ini
menyangkut masalah pilihan kata atau kalimat yang digunakan dan keruntutan
uraiannya. Syarat logis ini terutama berkaitan dengan urutan penjelasan. Urutan
yang sistematis dapat menghindarkan dari kesalahan atau ketumpangtindihan dalam
melakukan sesuatu. Singkat berarti hanya mencantumkan informasi penting, tidak
ada yang berulang, dan sudah mencukupi keseluruhan proses yang dibutuhkan.
Teks prosedur dapat
dibedakan ke dalam jenis-jenis berikut.
1. Teks
prosedur yang menjelaskan proses sesuatu bekerja atau instruksi secara manual.
2. Teks
prosedur yang menginformasikan aktivitas tertentu dengan peraturan.
3. Teks
prosedur yang berhubungan dengan sifat atau kebiasaan manusia.
Dalam
menyusun teks prosedur, kita harus menuliskan berdasarkan urutan yang sesuai.
Sebuah prosedur dapat disusun berdasarkan urutan berikut.
1. Dari
penting menuju tidak penting, misalnya prosedur melakukan perjalanan. Dalam
menuliskan prosedur perjalanan, kita harus menuliskan aspek-aspek penting
terlebih dahulu, misalnya tujuan perjalanan. Kemudian, kita baru menuliskan
aspek-aspek kurang penting, misalnya beramah-tamah dengan penduduk sekitar yang
dituju.
2. Dari
umum menuju khusus, misalnya prosedur memesan penginapan. Prosedur ini dapat
diperinci kembali, yakni prosedur pemesanan hotel melati, hotel berbintang, dan
vila.
3. Dari
tahap awal hingga akhir, misalnya prosedur mendirikan tenda, yakni mulai dari
pemilihan tempat hingga pemasangan tenda dan penataan halaman perkemahan.
Teks Prosedur Cara Membuat Kembang Goyang
Kue
kembang goyang merupakan salah satu jenis kue tradisional khas Betawi. Kue kembang
goyang dibuat dari tepung beras yang bentuknya menyerupai kelopak bunga atau
kembang. Kue kering ini disebut kembang goyang karena proses pembuatannya yang
digoyang-goyang saat digoreng di dalam minyak panas agar terlepas dari cetakan.
Kue kembang goyang menjadi suguhan khas masyarakat Betawi dan biasa disajikan
pada hari raya Idul Fitri atau acara-acara hajatan. Tidak hanya pada masyarakat
Betawi, kembang goyang kini sudah menjadi salah satu kue tradisional nusantara
yang disajikan untuk tamu bersilaturahmi karena memiliki rasa yang renyah dan gurih.
Selain itu, cara membuat kue kembang goyang juga sangat mudah dan sederhana. Berikut
adalah langkah-langkah membuat kue kembang goyang.
Bahan dan peralatan yang
dibutuhkan untuk membuat kembang goyang adalah sebagai berikut.
Bahan:
1. Tepung
beras 250 gram
2. Tepung
terigu 250 gram
3. Telur
4 butir
4. Santan
450 ml
5. Gula
pasir 300 gram
6. Garam
½ sendok teh
7. Minyak
goreng 1.000 ml
Alat:
1. Cetakan
kembang goyang 1 buah (boleh lebih dari satu jika ingin cepat)
2. Wajan
3. Kompor
4. Sendok
5. Penjepit
makanan
6. Mangkuk
7. Penampi
Cara
membuat kue kembang goyang adalah sebagai berikut.
1. Campurkan
telur dan gula ke dalam wadah, kemudian kocok sampai tercampur rata.
2. Masukkan
santan dan garam. Kocok kembali adonan sampai tercampur.
3. Tambahkan
tepung beras dan tepung terigu. Aduklah sampai tekstur adonan menjadi halus.
4. Panaskan
minyak goreng dalam wajan, rendam cetakan kembang goyang.
5. Jika
cetakan sudah panas, celupkan cetakan ke dalam adonan. Jangan mencelupkan semua
bagian cetakan, sisakan bagian permukaan cetakan agar adonan dapat terlepas
dari cetakan.
6. Goreng
adonan ke dalam minyak panas sambil digoyang-goyang beberapa detik hingga
adonan terlepas.
7. Usahakan
dapat menjaga panas api saat menggoreng adonan agar dapat matang sempurna
(tidak ada yang gosong).
8. Angkat
dan tiriskan kembang goyang yang sudah matang.
9. Sajikan
atau simpan kembang goyang ke dalam wadah tertutup agar tetap renyah.
10. Kembang
goyang siap dinikmati untuk menemani waktu santai.
Demikian tahapan-tahapan yang dapat dilakukan untuk membuat kue kembang goyang yang enak, gurih, dan renyah. Tidak sulit bukan? Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kue kembang goyang juga sangat sederhana, murah, dan terjangkau. Kapan lagi bisa mencoba untuk mengisi hari dengan kegiatan bermanfaat? Salah satunya adalah membuat kue kembang goyang. Selamat mencoba!
Tahapan dalam Teks Prosedur
Tahapan-tahapan dalam teks prosedur ditandai dengan kalimat imperatif dan deklaratif. Teks prosedur mengandung banyak perintah atau kalimat imperatif dan kalimat yang berisi pernyataan atau kalimat deklaratif.
Pernyataan Umum dan
Tahapan dalam Teks Prosedur
1. Pernyataan
Umum dalam Teks Prosedur
Teks prosedur memiliki dua bagian utama
berupa pernyataan umum dan tahapan-tahapan atau langkah-langkah. Pernyataan
umum dalam teks prosedur merupakan pengantar atau pendahulan mengenai topik
yang akan dijelaskan dalam teks prosedur. Pernyataan umum dalam teks prosedur
dapat berisi tujuan teks prosedur.
2. Tahapan
dalam Teks Prosedur
Teks prosedur merupakan jenis teks yang
berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Berikut merupakan langkah penyusunan tahapan-tahapan teks prosedur
yang baik dan benar.
a. Menentukan
topik prosedur yang akan disusun.
b. Mengumpulkan
sumber informasi, baik dari media cetak maupun elektronik, atau dapat melakukan
wawancara kepada pakar atau orang yang memahami topik yang akan ditulis.
c. Mengembangkan
informasi yang telah dikumpulkan ke dalam langkah-langkah yang sering berkaitan.
d. Menyusun
teks prosedur secara utuh.
Beberapa pedoman yang harus diperhatikan dalam menyusun teks prosedur sebagai berikut.
a. Gunakan
kata-kata atau kalimat yang sesuai dengan karakteristik teks prosedur.
b. Pastikan
instruksi-instruksi atau langkah-langkah yang diberikan cukup jelas untuk
dimengerti pembaca.
c. Sesuaikan
bahasa yang digunakan dengan calon pembaca.
d. Urutkan instruksi secara sistematis agar seragam.
Struktur dan Kebahasaan Teks Prosedur
1. Identifikasi Struktur Teks Prosedur
a.
Bagian Tujuan
Bagian tujuan teks prosedur dapat berupa judul dan
berisikan tujuan pembuatan teks prosedur. Bagian tujuan juga dapat berisi hasil
akhir yang akan dicapai jika melakukan tahapan dalam teks prosedur tersebut.
b.
Bagian Material
Bagian ini berisikan bahan-bahan, alat-alat, atau
material yang diperlukan. Akan tetapi, tidak semua teks prosedur terdapat
bagian ini. Pada umumnya penggunaan bagian material terdapat pada teks prosedur
tentang pembuatan barang atau makanan.
c.
Bagian Langkah-Langkah
Bagian ini berisikan langkah-langkah yang harus
ditempuh untuk memperoleh hasil sesuai dengan tujuan teks prosedur. Pada bagian
ini setiap langkah harus dilakukan secara urut atau tidak boleh secara acak
dalam melakukannya.
d.
Bagian Penegasan Ulang
Penegasan ulang merupakan bagian yang berisi tentang pengulangan pernyataan yang digunakan untuk meyakinkan pembaca.
2. Kaidah
Kebahasaan dalam Teks Prosedur
a.
Kata Ganti (Pronomina)
Kata ganti (pronomina) adalah kata yang digunakan untuk menggantikan
benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung, misalnya ia,
-nya, mereka, kita, dan kami.
b.
Konjungsi
Konjungsi juga disebut kata sambung atau kata penghubung. Konjungsi merupakan kata
yang bertugas untuk menghubungkan dua klausa atau lebih. Penggunaan konjungsi
yang menyatakan 'syarat' terdapat pada teks prosedur. Konjungsi yang digunakan,
misalnya jika, apabila, atau seandainya. Selain konjungsi
yang menyatakan 'syarat', teks prosedur menggunakan konjungsi 'temporal'.
Konjungsi temporal adalah konjungsi yang mengacu pada urutan waktu sekaligus
menjadi sarana kohesi teks, seperti kemudian, atau setelah, pertama,
lalu, setelah itu, selanjutnya, dan terakhir.
c.
Kalimat Imperatif, Deklaratif, dan
Interogatif
1) Kalimat Imperatif, adalah kalimat yang mengandung perintah. Kalimat
imperatif berfungsi untuk meminta atau melarang seseorang melakukan sesuatu.
Teks prosedur mengandung banyak perintah. Kalimat yang mengandung perintah
disebut kalimat imperatif. Contoh: Aduklah sampai tekstur adonan menjadi halus.
2)
Kalimat Deklaratif, adalah kalimat yang berisi pernyataan. Kalimat
deklaratif berfungsi memberi informasi atau berita tentang sesuatu. Contoh: Kembang
goyang siap dinikmati untuk menemani waktu santai.
3)
Kalimat Interogatif, adalah kalimat yang berisi pertanyaan. Kalimat
inetrogatif berfungsi untuk meminta informasi tentang sesuatu. Kalimat interogatif
dapat dibagi menjadi kalimat interogatif yang menuntut jawaban ya atau tidak
dan kalimat interogatif yang menuntut jawaban berupa informasi. Contoh: Kapan lagi bisa mencoba untuk mengisi hari dengan
kegiatan bermanfaat?
d.
Pernyataan Persuasif
Pernyataan Persuasif
ialah kalimat yang bertujuan untuk meyakinkan serta membujuk orang lain.
Sifatnya tidak memaksa. Hal inilah yang menjadi perbedaan antara kalimat
persuasif dan kalimat imperatif. Kalimat persuasif memiliki fungsi utama
untuk membujuk dan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Contoh: Usahakan dapat menjaga panas api saat menggoreng adonan
agar dapat matang sempurna (tidak ada yang gosong).
e.
Kata Teknis
Kata Teknis merupakan
kata-kata teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya. Apabila teks
tersebut berkenaan dengan masalah komunikasi, akan digunakan istilah-istilah
komunikasi pula, misalnya tanya jawab, kontak mata, pewawancara, verbal,
nonverbal, bahasa tubuh, dan negosiasi.
f.
Deskripsi Alat
Apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk
penggunaan alat, akan digunakan gambaran rinci tentang benda dan alat yang
dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan warna.
Penyusunan Teks
Prosedur
1. Penyusunan Teks Prosedur dengan Memperhatikan Isi, Struktur, dan
Kebahasaan Teks Prosedur
Teks prosedur dapat disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a.
Menginventarisasi macam-macam kegiatan yang pernah atau dapat dilakukan.
b.
Menentukan tema kegiatan.
c.
Membuat kerangka dalam bentuk topik-topik kegiatan secara garis besar.
d.
Membuat sistematika kerangka dengan benar dan mudah dipahami pembaca.
e.
Mengumpulkan bahan-bahan.
f.
Mengembangkan kerangka menjadi sebuah petunjuk yang jelas dan lengkap.
2.
Penyajian Kembali dan Perevisian Teks Prosedur yang Telah Disusun
Dalam menyunting sebuah teks prosedur, ada beberapa
aspek yang harus diperhatikan. Aspek-aspek tersebut yaitu isi, struktur,
keefektifan kalimat, dan penggunaan ejaan serta tanda baca. Menyunting atau
mengedit adalah memperbaiki tulisan atau naskah karangan agar terhindar dari
kesalahan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menyunting berarti menyiapkan
naskah siap cetak atau siap diterbitkan dengan memperhatikan segi sistematika
penyajian, isi, dan Bahasa (menyangkut ejaan, diksi atau pilihan kata, dan
struktur kalimat). Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
menyunting adalah kegiatan memeriksa dan memperbaiki naskah atau teks.
Penyuntingan bertujuan untuk menghindarkan teks
prosedur dari kesalahan-kesalahan dengan cara mengoreksi isi tulisan secara
cermat dan teliti. Unsur-unsur penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan
tindakan penyuntingan teks prosedur sebagai berikut.
a.
Ketepatan penulisan huruf, kata, lambang bilangan, serta ketepatan tanda
baca.
b. Ketepatan penggunaan kata-kata untuk mengungkapkan suatu maksud sesuai
dengan situasi dan kondisi.
c. Keefektifan kalimat untuk mewakili gagasan atau perasaan penulis yang
ingin disampaikan kepada pembaca.
d. Struktur kalimat yang baik harus mengandung unsur S-P. Akan tetapi,
dalam situasi tertentu dapat digunakan kalimat tidak lengkap.
e. Memiliki keterpaduan paragraf yang baik.
Berikut
langkah-langkah yang perlu dicermati saat menyunting teks prosedur.
a. Membaca kalimat demi kalimat. Membaca kalimat demi kalimat secara teliti
digunakan untuk menemukan kesalahan yang terjadi pada penulisan teks prosedur.
Kesalahan yang biasa terjadi dalam penulisan teks prosedur adalah penggunaan
ejaan, pemilihan kata, atau pola kalimat.
b. Memperbaiki kesalahan yang terjadi pada penulisan teks. Perbaikan
kesalahan penulisan teks meliputi perbaikan ejaan, perbaikan kalimat, dan
perbaikan pola kalimat. Perbaikan kalimat dapat dilakukan dengan menambah kata,
mengganti kata, mengurangi kata, dan menambah susunan kata dalam kalimat agar
menjadi kalimat padu.
c.
Memeriksa keterpaduan paragraf untuk menemukan kesalahan. Memperbaiki
kesalahan dalam paragraf dapat dilakukan dengan cara membuang kalimat yang
tidak padu, mengganti kalimat yang tidak padu dengan kalimat yang padu, atau
menambah kalimat agar paragraf menjadi runtut.
d. Memperbaiki keruntutan paragraf yang tidak tepat dapat dilakukan dengan
cara membuang kalimat yang tidak padu, menempatkan paragraf pada urutan yang
tepat atau menambah paragraf yang runtut.
No comments:
Post a Comment