Saturday, August 13, 2022

Teks Eksplanasi-Materi Bahasa Indonesia SMA-Kelas XI Ganjil

Teks Eksplanasi

Apa itu teks eksplanasi? Teks eksplanasi merupakan salah satu jenis teks yang menjelaskan suatu topik yang berhubungan dengan fenomena alam ataupun sosial yang terjadi dalam kehidupan. Teks eksplanasi dapat dibaca pada koran, majalah, artikel, dan blog atau web di internet. Di dalam jenis teks eksplanasi memuat beberapa informasi mengenai informasi mengenai fenomena yang terjadi di dalam kehidupan, misalnya fenomena alam dan sosial. Fenomena alam yang dijelaskan dalam teks eksplanasi, misalnya pergerakan tanah, gempa bumi, tsunami, gerhana, angin putting beliung, banjir, dan tanah longsor. Selain fenomena alam, teks eksplanasi digunakan untuk menjelaskan fenomena sosial budaya di kalangan masyarakat, seperti kenakalan remaja, pengangguran, kemiskinan, urbanisasi, dan kerusuhan. Jadi, mari kita pelajari lebih dalam mengenai apa itu teks eksplanasi.

1.     Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi deskripsi dan proses-proses yang berhubungan dengan fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, dan budaya. Tujuan dari teks eksplanasi adalah untuk memberikan penjelasan dan informasi kepada pembaca tentang suatu fenomena tersebut dapat terjadi. Teks eksplanasi termasuk dalam jenis teks nonfiksi. Sebagai salah satu jenis teks nonfiksi, teks eksplanasi ditulis berdasarkan fakta, bukan rekaan atau khayalan penulis.

2.     Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan teks lainnya. Ciri-ciri teks eksplanasi, di antaranya sebagai berikut.

a.     Menjelaskan suatu kondisi peristiwa atau fenomena.

b. Struktur teks eksplanasi yang terdiri atas pernyataan umum, proses/deretan penjelas, dan penutup.

c.     Bersifat informatif dan tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca.

d.     Memuat informasi yang sesungguhnya atau fakta dan bukan merupakan rekayasa.

e.  Informasi yang disampaikan bersifat keilmuan yang mengandung pengetahuan dan bukan merupakan karangan atau fiksi.

Informasi dalam Teks Eksplanasi

1.     Fakta dalam Teks Eksplanasi

Sebagai salah satu jenis teks nonfiksi, teks eksplanasi berisi informasi-informasi fakta yang sesuai dengan kenyataan pada fenomena alam atau fenomena sosial yang terjadi. Fakta yang ada dalam teks eksplanasi merupakan suatu peristiwa atau fenomena yang sungguh-sungguh terjadi.

2.     Gagasan Utama dalam Paragraf Teks Eksplanasi

Paragraf eksplanasi dikembangkan berdasarkan gagasan utama atau ide pokok. Gagasan utama adalah gagasan yang dijadikan dasar dalam mengembangkan kalimat. Gagasan utama tersebut memiliki kalimat utama. Gagasan utama digunakan untuk mengendalikan pikiran penulis tentang topik yang ingin disampaikan dalam paragraf tersebut. Selain itu, adanya gagasan utama akan memudahkan pembaca untuk memahami isi paragraf tersebut. Kemudian, gagasan utama dikembangkan dengan kalimat penjelas menjadi suatu paragraf. Adanya kalimat penjelas akan memudahkan pembaca untuk lebih memahami maksud dalam kalimat utama. Berdasarkan letak gagasan utama atau ide pokok dalam paragraf, teks eksplanasi dibedakan menjadi paragraf deduktif, induktif, dan campuran.

a.     Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf dengan gagasan utama atau ide pokoknya berada di awal paragraf. Pada awal paragraf dimulai dengan pernyataan yang bersifat umum. Kemudian, pernyataan tersebut dikembangkan menjadi kalimat-kalimat yang lebih khusus. Paragraf deduktif menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan uraian atau rincian permasalahan paragraf.

b.     Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf dengan gagasan utama atau ide pokoknya berada di akhir paragraf. Pada awal paragraf dimulai dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus. Kemudian, pernyataan yang bersifat umum disampaikan di akhir paragraf sebagai gagasan utama. Paragraf induktif menyajikan penjelasan terlebih dahulu, kemudian diakhiri dengan pokok permasalahan paragraf.

c.     Paragraf Campuran

Paragraf campuran adalah paragraf dengan gagasan utama atau ide pokoknya berada di awal dan di akhir paragraf. Kalimat pada akhir paragraf pada umumnya menegaskan kembali gagasan utama pada awal paragraf.

Konstruksi Informasi dalam Teks Eksplanasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konstruksi memiliki arti susunan dan hubungan kata dalam kalimat atau kelompok kata. Mengonstruksi informasi berarti menyusun informasi menjadi teks eksplanasi.

1.     Bagian-Bagian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang disusun secara urut dan sistematis. Pada teks eksplanasi diawali dengan pendahuluan yang berisi pernyataan umum. Kemudian, pernyataan umum tersebut dijelaskan oleh beberapa deretan penjelas. Beberapa penjelas tersebut disimpulkan dalam bagian penutup.

2.     Abstraksi Teks Eksplanasi

Abstraksi merupakan penyajian singkat mengenai isi teks secara jelas dan akurat. Abstraksi berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang isi yang terdapat dalam suatu teks. Abstraksi pada umumnya disajikan dalam satu paragraf. Oleh karena itu, mengabstraksi merupakan kegiatan penyajian kembali secara singkat isi teks. Abstraksi harus bersifat informatif dan deskriptif. Artinya, setiap informasi yang terkandung harus berdasarkan fakta. Dengan kata lain, tidak diperkenankan untuk mencantumkan informasi yang tidak sesuai dengan isi teks. Berikut beberapa aspek yang perlu diperhatikan pada saat mengabstraksi teks eksplanasi.

a.     Membaca teks dengan cermat dan teliti.

b.     Mencatat gagasan-gagasan penting yang tersirat dalam teks.

c.  Menyusun dan mengembangkan inti sari teks berdasarkan gagasan-gagasan penting dengan bahasa sendiri.

Struktur dan Kebahasaan Teks Eksplanasi

1.     Struktur Teks Eksplanasi

Struktur teks eksplanasi terdiri atas pernyataan umum, proses atau deretan penjelas (eksplanasi kompleks), dan simpulan (interpretasi) atau penutup. Struktur teks eksplanasi memiliki kriteria khusus, yaitu pada bagian pendahuluan teks berisi pernyataan umum, bagian isi berupa penjelasan proses atau deretan penjelas, dan bagian penutup/interpretasi yang berisi simpulan peristiwa atau fenomena.

a.     Pernyataan Umum

Pernyataan umum adalah bagian awal teks eksplanasi. Pernyataan umum berisi gambaran umum suatu aspek atau peristiwa. Dalam bagian ini, pembaca dapat mengetahui gambaran isi teks.

b.     Proses/Deretan Penjelas

Pada bagian ini, proses sekaligus hubungan sebab akibat aspek atau peristiwa dijelaskan. Penjelasan tersebut bertujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa. Jawaban atas pertanyaan bagaimana akan menghasilkan uraian secara kronologi ataupun berdasarkan urutan waktu. Kemudian, jawaban atas pertanyaan mengapa akan menghasilkan uraian berdasarkan kausalitas (berhubungan dengan sebab akibat). Pada bagian penjelasan proses memuat inti masalah yang dibahas. Banyak istilah teknis yang disertai penjelasan arti muncul di bagian ini, khususnya istilah keilmuan yang jarang digunakan.

c.     Penutup/Simpulan/Interpretasi

Penutup merupakan bagian paling akhir dalam teks eksplanasi. Bagian ini muncul setelah pertanyaan bagaimana atau mengapa terjawab. Meskipun begitu, tidak semua teks eksplanasi menggunakan penutup. Teks eksplanasi yang menjelaskan proses terjadinya suatu aspek atau peristiwa kadang-kadang tidak menggunakan penutup. Pada teks eksplanasi kompleks, bagian penutup berisi simpulan atau interpretasi yang berisikan ringkasan, sudut pandang faktor, atau penyebab munculnya fenomena yang dijelaskan. Simpulan juga berisi pandangan atau sudut pandang penulis yang bersifat opsional, boleh ada atau boleh juga tidak.

2.     Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

a.     Penggunaan Istilah

Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan suatu makna, konsep proses, keadaan, atau sifat khas dalam bidang tertentu. Dalam teks eksplanasi, istilah-istilah teknis sering digunakan. Pada teks eksplanasi yang menjelaskan fenomena sosial akan banyak ditemui istilah teknis dalam bidang sosial. Pada teks eksplanasi yang menjelaskan fenomena alam akan ditemui istilah-istilah dalam bidang tersebut.

Kadang-kadang arti istilah teknis ini jarang diketahui pembaca. Pembaca dapat menemukan arti istilah-istilah teknis tersebut di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jika tidak ada, pembaca dapat mencarinya di kamus istilah. Kamus istilah adalah kamus khusus berisi istilah-istilah di bidang tertentu. Istilah-istilah teknis juga sering diganti menjadi istilah-istilah popular. Penggantian ini dilakukan agar pembaca awam mudah memahami teks.

b.     Penggunaan Keterangan Waktu

Keterangan adalah fungsi kalimat yang mudah berpindah posisi. Keterangan dapat berada di awal, akhir, bahkan di tengah kalimat. Keterangan berfungsi memberikan informasi tambahan dalam suatu kalimat. Pada teks eksplanasi sering dijumpai keterangan waktu. keterangan waktu adalah jenis keterangan yang menunjukkan waktu. keterangan waktu menggunakan kata hubung pada, dalam, setelah, sebelum, sesudah, selama, sepanjang, dan kata temporal, seperti kemarin, sekarang, nanti, dan besok.

c.     Penggunaan Konjungsi Antarkalimat

Teks eksplanasi bertujuan untuk menjelaskan proses terjadinya sesuatu atau sebab akibat dari suatu fenomena alam atau fenomena sosial. Kalimat-kalimat dalam teks eksplanasi harus padu. Salah satu cara untuk memadukan suatu kalimat dengan kalimat berikutnya adalah dengan menggunakan konjungsi. Konjungsi yang digunkaan untuk menghubungkan dua kalimat adalah konjungsi antarkalimat.

Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan kalimat dengan kalimat. Konjungsi antarkalimat terletak di awal kalimat. Konjungsi tersebut diakhiri dengan tanda koma untuk memisahkan dengan kalimat yang menyertai. Konjungsi antarkalimat terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut.

1)    Konjungsi antarkalimat ‘pertentangan’

Contoh: akan tetapi, biarpun demikian, sekalipun demikian, walaupun demikian, meskipun demikian, dan sungguhpun demikian

2)    Konjungsi antarkalimat ‘waktu’

Contoh: kemudian, sesudah itu, setelah itu, sebelum itu, dan selanjutnya

3)    Konjungsi antarkalimat ‘penambahan’

Contoh: tambahan pula, dan selain itu

4)    Konjungsi antarkalimat ‘pembalikan’

Contoh: sebaliknya

5)    Konjungsi antarkalimat ‘keadaan’

Contoh: sesungguhnya dan sebenarnya

6)    Konjungsi antarkalimat ‘penguatan’

Contoh: malahan dan bahkan

7)    Konjungsi antarkalimat ‘konsekuensi’

Contoh: dengan demikian

8)    Konjungsi antarkalimat ‘akibat’

Contoh: oleh karena itu dan oleh sebab itu

Memproduksi Teks Eksplanasi

1.     Pola Pengembangan dalam Teks Eksplanasi

Setiap teks mempunyai pola pengembangan tersendiri, termasuk teks eksplanasi. Secara umum pola pengembangan teks eksplanasi terdiri atas du acara, yaitu pola pengembangan sebab akibat dan pola pengembangan proses. Pola pengembangan sebab akibat digunakan untuk menjelaskan fenomena sosial budaya dalam teks eksplanasi. Pola pengembangan proses digunakan untuk menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena.

a.     Pola Pengembangan Sebab Akibat

Teks eksplanasi adalah teks yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan dengan kata tanya mengapa dan bagaimana. Teks eksplanasi untuk menjawab kata tanya mengapa digunakan untuk menjelaskan sebab akibat suatu fenomena. Teks eksplanasi untuk menjawab kata tanya bagaimana digunakan untuk menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena. Pada pola ini sebab terjadinya fenomena bertindak sebagai gagasan umum, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Bisa juga sebaliknya, akibat terjadinya fenomena sebagai gagasan umum, sedangkan sebab terjadinya fenomena sebagai perinciannya.

b.     Pola Pengembangan Proses

Teks eksplanasi dapat digunakan untuk menjelaskan proses dan menyampaikan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu dari terjadinya suatu fenomena. Pola pengembangan proses dapat digunakan dengan langkah-langka berikut.

1)    Mengetahui perincian secara menyeluruh.

2)    Membagi proses menurut tahapan-tahapan kejadian.

3)    Menjelaskan setiap urutan ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses dengan ikhlas.

2.     Langkah-Langkah Penulisan Teks Eksplanasi

Langkah-langkah dalam menyusun teks eksplanasi adalah sebagai berikut.

a.     Menentukan Topik/Tema

Topik adalah sesuatu yang wajib ada dalam menyusun suatu teks. Topik yang digunakan harus difokuskan secara terperinci agar pokok bahasan membentuk suatu teks yang padu. Topik digunakan penulis dalam mengembangkan dan menjabarkan uraiannya. Dalam menentukan topik, perlu diperhatikan beberapa aspek, antara lain topik yang menarik; topik selalui sesuai dengan bidang studi penulis; dan topik jarang ditulis orang.

b.     Menentukan Tujuan Penulisan

Setelah menemukan suatu topik yang menarik, langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan penulisan. Setiap penulis harus mengungkapkan dengan jelas tujuan penulisan yang akan dikerjakan. Tujuan penulisan merupakan titik tolak seluruh kegiatan menulis. Rumusan tujuan penulisan adalah suatu gambaran penulis dalam kegiatan menulis selanjunya. Dengan menentukan tujuan penulisan akan diketahui isi yang harus dilakukan pada tahap penulisan.

c.     Mengumpulkan Data dari Berbagai Sumber

Data merupakan bagian penting dalam penulisan teks eksplanasi. Data digunakan untuk mendukug penulisan teks. Data berasal dari bahan yang dikumpulkan untuk mengkaji sebuah topik tulisan. Akan tetapi, data yang digunakan harus dipersempit. Data dipersempit untuk memusatkan perhatian pada suatu masalah. Jadi, bahan-bahan yang dikumpulkan lebih terfokus. Data tersebut kemudian dijadikan pegangan penulis dalam menjelaskan topik yang telah ditentukan. Sumber data dapat diperoleh dari buku-buku refrensi, majalah, wawancara, jurnal ilmiah, atau situs-situs internet.

d.     Menyusun Kerangka

Kerangka dalam penyusunan suatu teks digunakan sebagai pola dasar yang akan dikembangkan menjadi suatu teks yang utuh. Kerangka disusun mulai dari sederhana hingga rumit. Secara sederhana, kerangka teks terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup. Dari kerangka tersebut kemudian dikembangkan menjadi satu kerangka yang lebih detail. Kerangka pada teks eksplanasi harus disesuaikan dengan struktur teks eksplanasi. Jadi, kerangka dalam menyusun teks eksplanasi harus meliputi pernyataan umum sebagai pendahuluan, penjelasan proses atau deretan penjelas sebagai isi, dan penutup. Penutup dalam teks eksplanasi dapat berupa simpulan, pernyataan, atau interpretasi.

Dengan membuat kerangka teks, penulis dapat menyusun karangan secara teratur. Selain itu, beberapa manfaat kerangka adalah sebagai berikut.

1)    Mempermudah pembahasan tulisan.

2)    Menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal.

3)    Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.

4)    Memudahkan penulis mencari materi tambahan.

5)    Menjamin penulis bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.

6)    Memudahkan penulis mencapai klimaks berbeda-beda.

Dengan adanya kerangka karangan, seorang penulis bisa langsung menyusun tulisannya sesuai dengan butir-butir bahasan yang ada dalam kerangka karangannya. Kerangka karangan merupakan miniatur dari sebuah karangan. Dalam bentuk ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyeluruh.

e.     Mengembangkan Kerangka Menjadi Karangan Eksplanasi

Kerangka yang telah disusun dapat digunakan untuk menulis teks eksplanasi. Kerangka tersebut dikembangkan dengan data dan refrensi yang telah dikumpulkan. Proses pengembangan kerangka menjadi teks eksplanasi tergantung pada tingkat pemahaman penulis terhadap materi yang ditulisnya. Dengan menggunakan data dan kerangka yang sudah dibuat, kegiatan menulis teks eksplanasi dapat dilakukan dengan kreatif, mengalir, dan nyata. Data yang telah dikumpulkan juga berfungsi agar karangan tidak menumpuk dengan permasalahan lain. Oleh karena itu, pengembangan kerangka menjadi suatu karangan harus sistematis dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis, dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.

No comments:

Post a Comment

Teks Argumentasi-Materi Bahasa Indonesia SMA-Kelas XI Ganjil

   Teks Argumentasi Pengertian Teks Argumentasi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), argumentasi merupakan alasan untuk memperkuat ata...